V. KEPEMIMPINAN PADA KEGIATAN MAHASISWA
PENDAHULUAN
Pemimpin dan Kepemimpinan merupakan suatu kesatuan kata yang tidak dapat dipisahkan secara struktural maupun fungsional. Banyak muncul pengertian-pengertian mengenai pemimpin dan kepemimpinan, antara lain
Pemimpin adalah figur sentral yang mempersatukan kelompok
Kepemimpinan adalah keunggulan seseorang atau beberapa individudalam kelompok, dalam proses mengontrol gejala-gejala social
Brown berpendapat bahwa pemimpin tidak dapat dipisahkan dari kelompok, akan tetapi boleh dipandang sebagai suatu posisi dengan potensi tinggi di lapangan. Dalam hal sama, Krech dan Crutchfield memandang bahwa dengan kebaikan dari posisinya yang khusus dalam kelompok ia berperan sebagai agen primer untuk penentuan struktur kelompok, suasana kelompok, tujuan kelompok, ideologi kelompok, dan aktivitas kelompok.
Kepemimpinan sebagai suatu kemampuan meng-handel orang lain untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan friksi sesedikit mungkin dan kerja sama yang besar, kepemimpinan merupakan kekuatan semangat/moral yang kreatif dan terarah.
Pemimpin adalah individu yang memiliki program/rencana dan bersama anggota kelompok bergerak untuk mencapai tujuan dengan cara yang pasti.
isi
Seorang mahasiswa Kepemimpinan di era modern mengarah kepada kepemimpinan yang visioner, yaitu kepemimpinan yang menyejajarkan pemimpin dengan orang yang dipimpinnya. Hal ini berbeda dengan gaya kepemimpinan yang otoritarian yang memosisikan pemimpin sebagai atasan dan yang dipimpin sebagai bawahan. Dalam kepemimpinan visioner diperlukan sosok pemimpin yang berpengetahuan luas sehingga mampu merumuskan visi dan menggerakkan passi untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Maka sudah seharusnya selain memberikan ketrampilan dan ilmu pengetahuan, kampus juga harus dapat mengembangkan jiwa kepemimpinan mahasiswa yang termasuk di dalamnya kemampuan untuk mengambil keputusan. Jika tidak demikian kampus tidak lebih hanyalah sebuah lanjutan tingkat dari SMU. Kampus harus dapat menjadi tempat mahasiswa untuk menemukan jati dirinya. Berbagaimacam program harus diusahakan untuk merangsang jiwa kreatif dan kepemimpinan mahasiswa, seperti forum diskusi dan penelitian ilmiah. Universitas seharusnya merupakan tempat pengujian dan pengembangan ilmu dimana segala sesuatu bisa diperdebatkan selama tetap berada pada rel yang benar, bukan hanya sekedar menjadi tempat transfer ilmu dari dosen ke mahasiswa.
Salah satu indikator keberhasilan pendidikan tinggi dapat dilihat dari kemampuan mahasiswa untuk belajar mandiri. Dalam hal ini termasuk kemampuan membaca dan menyatakan pendapat dalam berbagai media yang ada. Selama masa studinya mahasiswa harus dapat meluaskan pergaulan dan interaksinya dengan warga kampus, tetangga, dan masyarakat pada umumnya. Keterampilan mengambil keputusanpun dapat dilatih dan dikembangkan dengan pengalaman menangani masalah riil. Dengan senantiasa diasah secara langsung maka intuisinya juga akan semakin tajam (Arismunandar, 2003).
Ciri-ciri pemimpin yang ideal
Ø Seorang mahasiswa harus memiliki pengetahuan yang luas
Ø Kemampuan yang tinggi
Ø Sikap yang inkuisitif atau rasa ingin tau
Ø Mahasiswa harus memiliki daya ingat yang kuat, intelektusl, dan harus memiliki kemampuan diatas rata-rata orang atau anggota nya
Ø Memiliki keterampilan berkomunikasi yang efektif
Ø Dapat memiliki objektivitas atau seorang mahasiswa dapat menasihati atau menuntunya pada anggot nya
Ø Memiliki naluri yang kuat dalam mencapai suatu target
Ø Seorang mahasiswa memiliki sikap fleksibitas atau melakukan perubahan dalam cara berfikir
Ø Rasa kohesi yang artinya memiliki rasa sepenanggungan
Ø Mahasiswa memiliki sikap yang antisipatif dan proaktif
Ø Dan seorang mahasiswa memiliki sikap keberanian dan tanggung jawab dalam apa yang dilakukanya.
PENUTUP
Tugas utama dari seorang pemimpin adalah mengambil keputusan. Segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi sebaiknya adalah karena diputuskan demikian, bukan karena secara kebetulan terjadi. Semakin tinggi kedudukan seseorang dalam organisasi maka semakin besar bobot dari keputusan yang diambilnya meskipun sering ke putusan tersebut bersifat umum dan kwalitatif.
Dalam sebuah organisasi harus selalu terdapat pendelegasian wewenang. Hal ini disebabkan karena keterbatasan-keterbatasan dari manajer dalam melaksanakan tugasnya
DAFTAR PUSTAKA
/digilib.usu.ac.id
- nama : ibnu irfan pananjung
- kelas : 1DB15
- NPM : 39110642
0 comments:
Post a Comment