BAB II. " Penerapan Manajemen Dalam Kehidupan Mahasiswa "


II. PENERAPAN MANAJEMEN DALAM KEHIDUPAN MAHASISWA
 

PENDAHULUAN

Mahasiswa adalah tonggak dari sebuah perubahan. Suatu istilah yang tentunya sudah tidak asing lagi kita dengar, yaitu bahwa “Mahasiswa Sebagai Agent Of Change/Agen Perubahan”. Mahasiswa selalu menjadi bagian dari perjalanan sejarah sebuah bangsa. Pemikiran kritis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir para mahasiswa. Sikap idealisme mendorong mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi rakyat kepada penguasa, dengan cara mereka sendiri.

Peran mahasiswa sangatlah nyata bagi sebuah perubahan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dimana peran mahasiswa itu sendiri diantaranya:

1) sebagai penganalisa, pemberi solusi terhadap fenomena ataupun peristiwa yang sedang terjadi di masyarakat,
2) sebagai pengamat dan pengontrol terhadap kebijakan dan keputusan pemerintah,
3) sebagai penyambung lidah atau penyampai aspirasi masyarakat kampus pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya,
4) sebagai penyampai kebenaran,
5) sebagai agen perubahan (agent of change),
6) sebagai generasi muda penerus masa depan bangsa.

Jika kita mau merenung dan berfikir sejenak, tentunya akan muncul pertanyaan-pertanyaan dari dalam benak kita. Mengapa semua ini menimpa kehidupan mahasiswa ataupun mahasiswi sebagai salah satu tonggak perubahan negeri ini? Mengapa kondisi ini terjadi di negeri yang kaya raya dengan sumber daya alamnya dan di negeri yang pernah mendapat julukan “Jamrud Katulistiwa” ini?

isi
Ada tiga perspektif yang bisa kita gunakan untuk menguraikan problematika yang kehidupan mahasiswa sebagai anak kos-kosan ini dan tentunya berawal dari kehidupan orang tuanya sebagai masyarakat (warga Negara) Indonesia.

1. Perspektif pertama, perspektif ekonomi hyang diajukan para ekonom, yang menyatakan bahwa, segala krisis yang terjadi adalah akibat fundamental ekonomi Indonesia yang lemah. Sehingga mereka mengajukan solusi untuk restrukturisasi utang luar negeri, meningkatkan ekspor, dan solusi lainya. Hal ini telah dilakukan tetapi tidak menyelesaikan masalah.

2. Perspektif kedua, perspektif politik. Penganut perspektif ini mengatakan bahwa, krisis yang terjadi bukan hanya disebabkan oleh rusaknya tatanan ekonomi, namun lebih disebakan oleh rusaknya tatanan politik, yang berefek pada tidak demokratisnya pemerintah. Beranjaknya dari analisis ini maka demokratisasi dilakukan di segala bidang, pemilihan presiden bahkan sampai pemilihan kepala daerah telah dilakukan secara langsung. Namun, ternyata hasilnya sampai saaat ini belum mampu menyelesaikan krisis multidimensional yang terjadi.

3. Perspektif ketiga adalah perspektif filosofi radikal. Teori ini memandang bahwa krisis multidimensional yang terjadi saat ini bukanlah semata-mata disebabkan oleh rapuhnya tatanan ekonomi dan rusaknya sistem perpolitikan, namun semua krisis ini disebabkan oleh rapuhnya idiologi Negara. Sehingga berimbas pada kesalahan penerapan sistem. Sistem yang diterapkan saat ini bukanlah sistem yang ideal namun sistem yang cacat sejak lahir dan bersifat self destructive yaitu tatanan sistem kapitalisme-sekuler. Sehingga solusi fundamental untuk menyelesaikan problem kehidupan mahasiwa ataupun mahasiswi serta masyarakat saat ini adalah mengganti sistim sekuler dengan sistem yang baru.

Ada definisi yang digunakan misalnya yang dirumuskan oleh Terry, sebagai berikut:
‘’Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling, performed to determine and accomplish stated objectives by the use of human beings and other resources’’.
Dalam pengertian definisi ini, ada aktivitas yang jelas berupa proses manajemen. Selanjutnya, aktivitas dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dan dilakukan melalui orang lain dengan bantuan sumber daya lain pula, yang dinamakan orang dan sumber daya lain biasa disebut 5 M, yaitu men, materials, machines, methods, dan money.
Didalam suatu manajemen terdapat ;
  1.     Planning ( perencanaan ) 
  2.     Organizing ( pengorganisasian )
  3.     Commanding ( pemberian commando )
  4.    Coordinating ( pengkoordinasian )
  5.     Controlling ( pengawasan )
1.    Planning  ( perencanaan ) adalah kegiatan yang bertujuan dengan waktu berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
Seperti ;
Perencanaan program mahasiwa termasuk perencanaan utama, bukan merupakan hal baru bagi mahasiwa, baik perencanaan 3 tahunan, 4 tahunan maupun perencanaan sampai tingkat yang paling tinggi sudah direncanakan sejak awal menduduki perguruan tinggi. Namun, perencanaan perlu pula dilakukan untuk perencanaan strategis, yaitu perencanaan yang dapatkah seorang mahasiswa dapat berjalan pendidikanya dalm suatu universitas dengan baik dan menghasilkan dirinya yang tentunya berkualitas tinggi untuk kedepannya.   

        Suatu perencanaan yang baik baik harus berpedoman pada pada 5 W dah 1 H , yaitu :
a.    What, artinya tindakan apa yang harus dikerjakan
b.    Why,artinya  apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan
c.    Where, artinya dimanakah tindakan itu dilaksanakan
d.    When, artinya kapan tindakan itu dilaksanakn
e.    Who, artinya siapakah yang mengerjakan tindakan itu
f.     Whom, artinya bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu.


2.    Organizing ( pengorganisasian ) adalah kegiatan yang berhubungan dengan mengatur manusia atau karyawan atau pegawai  dengan mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
Fungsi pengorganisasian termasuk fungsi pengisian  yang sesuai untuk setiap tugas atau kedudukan.
     Seperti contoh, seorang mahasiwa yang mengikuti organisasi di universitasnya yaitu BEM ( Badan Executiv Mahasiwa ) . dia menduduki sebagai ketua di organisasi tersebut dan teman-temanya sebagai anggota, Pengisian kedudukan atau posisi perlu membedakan dalam organisasi tersebut, yang masing-masing mempunyai tugas khas yang berbeda-beda  dan karakteristik sendiri-sendiri

Dalam pengorganisasian terdapat penyusunan struktur organisasi yaitu ;
a.    Struktur organisasi garis ( line relation )
Merupakan struktur organisasi yang paling sedrhana dan yang papling tua. Dalam struktur organisasi garis ini aliran tugas dan tanggungjawab terlihat dengan jelas dengan arah vertical, artinya wewenang mengalir dari atas kebawah , seangkan tanggung jawab dari bawah keatas,
b.    Struktur organisasi fungsional atau staff ( staff relation )
Organisasi fungsional diciptakan oleh FW Taylor , dimana segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan yang jelas, sebab setiap atasan berwenang member komando kepada setiap bawahan , sepanjang ada hubungan dengan fungsi atasan tersebut.
c.    Struktur organisasi garis dan staff
Pada bentuk organisasi dan staff , terdapat satu atau beberapa oaranf staff. Staff yaitu orang yang ahli dalam bidang tertentu, yang tugsnya member nasihat dan saran dalam bidangnya kepada pimpinan didalm organisasi tersebut.

3.    Actuating ( penggerakan ) adalah menempatkan semua anggota dari pada kelompok agar kerja secara sadar untuk mencapi tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanaan dan pola organisasi atau dengan kata lain penggerakan artinya kegiatan yang berhubungan dengan memotivasi atau member semangat kepada karyawan atau pegawai.
Misalkan, kita masih membahasa organisani BEM tersebut  , tugas pimpinan organisasi tersebut menggerakkan seluruh anggota yang bekerja dalam suatu organisasi terbut agar masing-masing bekerja sesuai yang telah ditugaskan dengan semangat dan kemampuan maksimal. Ini merupakan tantangan yang sangat besar bagi fungsi manajemen., yang mempunyai keyakinan, harapan, sifat, tingkat laku, emosi, kepuasan, pengembangan, dan akal budi serta menyangkut hubungan antar pribadi. Oleh karena itu, banyak yang mengatakan bahwa fungsi penggerakan adalah fungsi yang paling penting serta paling sulit dalam keseluruhan fungsi manajemen.

Fungsi penggerakan berada pada semua tingkat, lokasi, dan bagian
organisasi. Kemudian, fungsi penggerakan meliputi memberikan motivasi, memimpin, menggerakkan, mengevaluasi kinerja individu, memberikan imbal jasa, mengembangkan para manajer dan sebagainya. Fungsi penggerakan kadang-kadang diganti dengan istilah lain, misalnya fungsi kepemimpinan (leading).

4.     Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.
Dalam pengkoordinasian, seorang pimpinan harus mengkoordinasi organisasi tersebut bagaimana suatu organisasi yang di jalankanya berjalan sesuai yang di inginkanya dengan lancar, harmonis dan yang paling terutama organisasi tersebut mencapai tujuan yang diharapkan nya.

5.    Controlling ( pengawasan )adalah proses penentuan apa yang akan dicapai ( standard ), apa yang sedang dihasilkan ( pelaksanaan ) , menilai pelaksanaan dan bilamana perlu mengambil tindakan korektif sehingga pelaksanaan dapat berjalan menurut rencana , yaitu sesuai dengan standard, atau dengan kata lain pengawsan adalah kegiatan yang berhubungan dengan mengendalikan atau mengawasi setiap pekerjaan serta melakukan tindakan koreksi  dan dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaksanakan sebagaimana.

PENUTUP

Dari sebab itu, seorang mahasiswa harus melakukan penerapan manajemen nya dalam kehidupanya, dimana manajemen itu digunakan untuk dirinya agar proses jalan dari tahap ke tahap befungsi dengan hasil yang maksimal dan kemudian dicapailah suatu tujuan yang telah direncanakanya dalam manajemen tersebut sesuai dengan keinginan dan harapnnya.
Maka struktur-struktur yang digunakan seorang mahasiswa tersebut dalam penerapan manajemen nya, menggunakan fungsi-fungsi :
  1.      Planning ( perencanaan )
  2.      Organizing ( pengorganisasian )
  3.      Commanding ( pemberian commando )
  4.      Coordinating ( pengkoordinasian )
  5.      Controlling ( pengawasan )

RESENSI
www.google.com
ekonomi primagama kelas 12
ekononomi kelas 12 karangan yudhistira.

  • nama  : ibnu irfan pananjung
  • kelas  : 1DB15
  • NPM   : 39110642 


0 comments:

Post a Comment

Followers

widget statistik

Powered By Blogger

.