Tuesday, October 30, 2012 |
0
comments
TUJUAN
PEMROSESAN TRANSAKSI
Sebelumnya telah dijelaskan
siklus pada akuntasi, lain dari itu juga terdapat siklus transaksi, yaitu
Siklus
Transaksi :
1.
Siklus Pengeluaran
; pengeluaran untuk sumbe rdaya.
a)
Komponen
Fisik
b)
Komponen
Keuangan
Terdapat subsistem utama
dari siklus pengeluaran :
Sistem Pembelian/Utang
Dagang (membeli bahan mentah, dimana ketika barang diterima akan memenuhi
persediaan dan utang dagang) Sistem Pengeluaran Kas (apabila tanggal jatuh
tempo pada utang dagang telah ditiba maka akan dilakukan pengeluaran kas untuk
memenuhi keawajiban) Sistem Gaji (pengumpulan data pemakaian tenaga kerja dari
setiap pegawai –menghitung gaji – mengeluarkan cek
pembayaran) Sistem Aktiva Tetap (Sistem yang berkaitan dengan transaksi – transaksi akuisasi,
pemeliharaan dan penghentian aktiva tetap/tanah, gedung dan perabotan)
2.
Siklus Pendapatan
; menerima pendapatan dari sumber luar.
Memiliki 2 subsistem utama,
yaitu :
a)
Pemrosesan
pesanan penjualan
b)
Penerimaan
kas
3.
Siklus Konversi
; menyediakan nilai tambah pada barang atau jasa.
Dibentuk oleh 2 subsistem
utama :
Sistem Produksi, melibatkan
perencanaan, penjadwalan dan control atas prodil fisik (penetapan kebutuhan
bahan mentah, otorisasi kerja yang harus dilakukan). Sistem Akuntansi Biaya,
memonitor arus informasi biaya yang berkaitan dengan produksi (anggaran,
kontrol biaya, pelaporan kinerja)
Fungsi
IS
untuk mendukung kegiatan
operasional perusahaan sehari-hari. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan cara :
1. Memproses transaksi yang
timbul dari sumber ekstern dan sumber intern. 2. Menyiapkan output seperti
dokumen operasional atau laporan keuangan.
Kedua kegiatan diatas
dikenal sebagai kegiatan pemrosesan transaksi.
Sebelum transaksi diproses,
kita terlebih dahulu harus mengidentifikasikan data-data transaksi yang dibutuhkan
dalam suatu laporan keuangan. Kita tidak perlu mengumpulkan transaksi yang
tidak dibutuhkan oleh suatu laporan keuangan. Jadi kesimpulannya kita memulai
pemrosesan suatu transaksi akuntansi harus diawali mulai dari atas bukan dari
bawah (laporan keuangan). Dimulai dari desain laporan keuangan, kemudian
pembuatan bagan rekening, setelah itu diidentifikasikan berdasarkan siklus
transaksi, dan yang terakhir baru dibuat ayat jurnalnya.
Bagan
Rekening
Daftar yang menguraikan
semua rekening yang digunakan dalam pembuatan laporan keuangan.
Kegiatan pembuatan bagan
arus tersebut tidak terlepas dari kegiatan pengkodean.
Pengkodean
Untuk membantu dalam
pengumpulan maupun pemrosesan transaksi biasanya diberi suatu kode. Dimana kode
adalah suatu kerangka yang menggunakan huruf atau angka (atau kombinasi
keduanya) untuk memberikan tanda terhadap klasifikasi yang sebelumnya telah
dibuat (bagan rekening).
Tujuan
Pengkodean
1. Mengidentifikasi data
akuntansi secara unik 2. Meringkas data 3. Mengklasifikasikan
rekening/transaksi 4. Menyampaikan makna tertentu
Kode angka atau huruf
berurutan
Dalam metode ini tiap
rekening diberi kode angka atau huruf secara berurutan.
Kode
angka blok
Dalam pemberian kode ini
rekening dikelompokkan menjadi beberapa golongan dan tiap golongan disediakan
satu blok angka yang berurutan untuk memberi kodenya.
Kode
angka kelompok
Kode kelompok diberikan
dengan memberikan nomor kode untuk setiap kelompok, golongan, subgolongan dan
jenis rekening.
Kode
Mnemonic
Pemberian kode dengan
menggunakan Huruf yang disingkat mendekati bentuk aslinya, misalnya, Aktiva
lancar = AL, Jurnal Penjualan = JP, dsb.
Hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pemberian Kode :
Setiap kode harus mewakili
secara unik unsur yang diberi kode. Desain kode harus mudah disesuaikan dengan
tuntutan perubahan.
Pengklasifikasian
Transaksi
Karena tingkat arus
transaksi dalam suatu perusahaan sangat kompleks, untuk mempermudah dalam penyajiannya,
maka tiap transaksi diklasifikasikan ke dalam beberapa siklus-siklus transaksi.
Siklus transaksi
mengelompokkan satu atau lebih transaksi yang mempunyai kesamaan tujuan.
Siklus transaksi untuk satu
perusahaan dengan perusahaan lain akan berbeda, disini diberi contoh siklus
transaksi perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur.
Komponen
pemrosesan transaksi
Seperti layaknya suatu
sistem, komponen pemrosesan terdiri dari Input, Proses, Penyimpanan, Output.
Input
Input dalam suatu proses transaksi
adalah dokumen sumber yang dapat berupa formulir atau bukti transaksi lainnya.
Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita harus melakukan
pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data-data transaksi ini tidak dapat
dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan gambaran
atau rekaman dari suatu transaksi.
Tujuan dari formulir :
1. Formulir dibuat untuk
meminta dilakukannya suatu tindakan.
2. Formulir digunakan untuk
mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.
Kegiatan yang berhubungan
dengan penggunaan formulir biasa disebut sebagai Record Management.
Pertimbangan dalam
merancang formulir :
1. Menentukan kebutuhan
formulir.
2. Merencanakan formulir
yang akan dibuat.
3. Menentukan kuantitas
kebutuhan formulir.
4. Mengawasi penggunaan
formulir.
5. Menentukan jangka waktu
penyimpanan dan pemusnahan.
6. Menentukan alat untuk
meyortir dan menyimpan formulir.
Proses
Dalam sistem manual, proses
disini terdiri dari kegiatan pemasukkan data transaksi kedalamjurnal. Dalam
sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukkan data kedalam file
transaksi.
Penyimpanan
Media penyimpanan dari
transaksi secara manual adalah Buku Besar. Buku besar ini menyediakan ikhtisar
transaksi-transaksi keuangan perusahaan. Proses pemasukkan data dari jurnal
kedalam buku besar disebut “POSTING”
Untuk sistem komputer,
posting ini dilakukan dengan mengup-date file master menggunakan file transaksi.
Macam-Macam File
penyimpanan :
i.
Master
File
Merupakan kumpulan
catatan(record) yang bersifat tetap dan berisi data yang selalu disesuiakan
dengan keadaan. Dalam operasi manual master file setara dengan Buku Besar dan
Buku Besar Pembantu.
ii.
File Transaksi
kumpulan catatan transaksi
yang terjadi yang digunakan untuk up-date master file. Dalam operasi manual
file transaksi ini sama dengan Jurnal.
iii.
File
Indeks
Merupakan master file yang
berisi data yang digunakan dalam proses menyesuaikan suatu master file. C/ :
file pelanggan (berisi No.Pelanggan, alamat, maksimum kredit, dll), digunakan
sebagai petunjuk untuk menyesuaikan file piutang (master file).
iv.
File
Tabel
Suatu master file yang
berisi data yang digunakan sebagai referens dalam memproses suatu file. Berisi
data yang bersifat tetap yang digunakan dalam perhitungan-perhitungan, seperti
file gaji karyawan yang digunakan untuk menyusun daftar gaji, file tarif pajak
penghasilan yang digunakan untuk menghitung potongan pajak penghasilan karyawan.
Keluaran
Terdapat berbagai macam
jenis keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi, antara lain : Laporan
keuangan, Laporan Operasional, Dokumen Pengiriman, faktur, dsb.