Friday, April 24, 2015 |
0
comments
1. MANUSIA DAN CINTA
KASIH
Pada artikel ini, kita membahas dan
menjelaskan tentang manusia dan cinta kasih. Cinta kasih, kasih sayang,
kemesraan, pemujaan, dan belas kasihan merupakan bagian hidup diri manusia.
Bentuk-bentuk kehidupan yang dipenuhi rasa cinta kasih dan kasih sayang dapat
membangkitkan kreativitas manusia. Untuk mengungkapkan rasa kasih sayang dan
cinta kasih dapat melalui beberapa media. Melalui media bahasa, lahirlah seni
sastra; dengan media garis, warna, dan bentiik, lahirlah seni rupa; dengan
media nada, irama, dan suara, lahirlah seni musik, dan lain-lain.
A. Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah
rasa sangat suka atau sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik
hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta atau sangat
menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai
perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas
kasihan. Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung
pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan
untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.
Cinta sama sekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah
sebagai berikut :
a. Cinta bersifat
manusiawi
b. Cinta bersifat
rohaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah
c. Cinta menunjukkan
perilaku member, sedangkan nafsu cenderung menuntut
d. Cinta juga selalu
menyatakan unsur – unsur dasar tertentu, yaitu :
Pengasuhan, contohnya
cinta seorang ibu kepada anaknya
B. Berbagai Bentuk Cinta
Dalam buku “Seni
Mencintai”, Erich Fromm (1983) mengartikan cinta sebagai sikap, suatu orientasi
watak yang menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan, bukan menuju
satu “objek” cinta. Ta mengemukakan tentang macam-macam cinta, yaitu cinta
persaudaraan, cinta keibuan, cinta erotis, cinta diri sendiri, dan cinta pada
Allah SWT. Bersumber dari cinta-cinta tersebut, manusia memberikan kasih
sayangnya kepada yang lain, terutama kepada sesama manusia dalam mewujudkan
hubungan pnibadinya.
1. Cinta Persaudaraan
Cinta persaudaraan
(agape dalam bahasa Yunani) diwujudkan manusia dalam tingkah laku atau
perbuatannya. Cinta per saudaraan tidak mengenal adanya batas-batas manusia
yang berdasarkan suku bangsa, bangsa, ataupun agama. Dalam cinta mi semua
manusia sama, yaitu sebagai makhluk ciptaan Allah.
Cinta persaudaraan
pada umumnya melekat dengan sikap tanpa pamrih. Secara filosofis dibuatkan
dengan jargon “cintailah sesamamu sepertiengkau mencintaidirimu sendiri”.
2. Cinta Keibuan
Kasih sayang yang
bersumber pada cinta keibuan yang paling ash adalah yang terdapat pada seorang
ibu terhadap anak kandungnya. Seorang ibu yang memperoleh benih anak dan
suaminya tercinta akan memeliharanya secara hati-hati dan penuh kasih sayang.
Setelah anak lahir melalui penderitaan yang hebat dan ibu, dirawat dan
diasuhlah anak dengan penuh kasih sayang. Dalam proses pengasuhan itu terdapat
serangkaian tugas yang harus dilakukan ibu, yaitu menyusui, merawat, menemani,
memandikan, membelai, dan sebagainya. Bagi seorang ibu tidak ada harta yang
paling berharga kecuali kehadiran anak, yang dianggap sebagai buah hati.
3. Cinta Erotis
Kasih sayang yang
bersumber dan cinta erotis (sifat membirahikan), memang merupakan suatu yang
sifatnya eksklusif sehingga sering memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal mi
terjadi karena antara cinta dan nafsu dipersepsikan secara sama. Padahal jika
dicermati secara seksama, keduanya memihiki pengertian yang berbeda bahkan
bertolak belakang. Kasih sayang dalam cinta erotis merupakan kontak seksual
yang ash dan yang ideal bersumber dan cinta. Kasih sayang erotis dapat menjadi
perekat hubungan suami istri dalam membina hidup berkeluarga.
4. Cinta Diri Sendiri
Pada din individu, di
samping harus mencintai sesama juga ada keharusan mencintai din sendiri (self
love). Banyak orang menafsirkan bahwa cinta kepada din sendiri identik dengan
& Jika hal mi yang terjadi maka cinta pada din sendiri int nilai negatif.
Namun esensi mencintai din sendiri Incrigurus din sendiri sehingga kebutuhan
jasmani dan rohaninya terpenuhi secara wajar. Setiap individu wajib niencintai
dininya sendiri.
5. Cinta pada Allah
Cinta pada Allah
merupakan perwujudan pengabdian manusia ketika hidup di dunia. Orang yang cinta
pada Allah umumnya disebut religius atau taat beragama.
Dr. Sarwito W.
Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3 unsur, yaitu
ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Ketertarikan adalah perasaan untuk
hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman adalah adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku untuk menunjukkan bahwa seseorang itu
dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak lagi. Sedangkan kemesraan adalah
adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan seseorang yang dekat dengan kita.
Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan perilaku saling bersentuhan maupun dengan
ucapan atau kata-kata yang lebih mendalam.
2. MANUSIA DAN KEINDAHAN
Manusia adalah
makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk
lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis
dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan
kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif)
buat diri kita sendiri.
Manusia adalah
sesuatu yang indah, karena mereka menyukai terhadap keindahan alam maupun
terhadap keindahan seni. Keindahan alam adalah ‘keharmonisan yang menakjubkan
dan hukum-hukum alam”, yang dibukakan untuk mereka yang mempunyai kemampuan
untuk menerimanya. Sedangkan keindahan seni adalah keindahan buatan atau hasil ciptaan
manusia, yaitu buatan seseorang (seniman) yang mempunyai bakat untuk
menciptakan sesuatu yang indah, scbuah karya seni. Rata-rata manusia terhadap
yang indah tentu mengambil sikap terpesona. Bahwasannya tidak scmua orang
memuliki kepekaan keindahan itu memang benar, tetapi pada umumnya manusia
mempunyai perasaan keindahan.
Keindahan bersifat
universal, artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu,
tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai
sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala
anggota tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan
diterjemahkan dari kata “bellum” Akar katanya adalah “benum”
yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan
Italy dan Spanyol ”beloo”.
Apa itu keindahan ?
Keindahan adalah
susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang
paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan
(symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).
Herbet Read merumuskan
bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat
diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas
Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana
dilihat.
Menurut luasnya
pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Keindahan dalam
arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga
menyenangkan.
2.Keindahan dalam
arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan
segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam
arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan
penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.
Keindahan identik
dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.
Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang
selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.
Ada 2 nilai yang
penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik
yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik
yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari
sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.
Teori estetika
keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art”
dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok yang
berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya, yakni karena
manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya
sendiri.
2. Kelompok yang
berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni karena keindahan
itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.
3. Kelompok yang
berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan
yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi
pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
Ada tiga hal yang
nyata ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan
(Integrity) ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek
tersebut. Ini biasanya disebut sebagai hukum keindahan
Hubungan Manusia dan
Keindahan
Dalam sebuah
kehidupan yang berputar, Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan
sehingga ktia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan
dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan)
yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan
dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia
sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan
peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan,
bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati
keindahan.
Keindahan identik
dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan.
Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang
selalu bertambah. Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu
ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak
kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan
kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan
pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang selalu
bertambah, sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai
daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu
berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang
lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda
dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan
untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai
kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh
merupakan persahabatan yang paling indah.
Maka keindahan
mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan
benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri
yang melakukan interaksi.
Pengungkapan
keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan
tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai
penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan
nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi
lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia,
martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Ada beberapa alasan
mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1)
Tata nilai yang telah usang
2)
Kemerosotan Zaman
3)
Penderitaan Manusia
4)
Keagungan Tuhan
Perasan Keindahan dan
Keserasian
Manusia merupakan
makhluk berpikir. juga merasa dan mengindera. Melalui panca indera manusia
dapat merasakan sesuatu. Apabila manusia merasakan akan sesuatu itu
menyenangkan atau menggembirakan dan sebagainya, timbul perasaan puas. Demikian
juga terjadi, kepuasan timbul setelah seseorang melihat atau merasakan sesuatu
yang indah. Rasa kepuasan itu lahir setelah perasaan keindahan yang ada pada
setiap orang itu bangkit. Tiap-tiap orang memiliki pcrasaan keindahan. Keserasian
yang lebih kita dengar artinya cocok, ata sesuai. Kata cocok, kena dan sesuai
itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Sebagian
ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasamya adalah sejumlah kualitas /
pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal.
3. Manusia dan
Penderitaan
1. Apa itu penderitaan?
Penderitaan mungkin
biasa kita dengar dalam sebuah kehidupan. Penderitaan yang berasal dari
kata derita. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan
atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak
menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap
manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia dikatakan menderita
apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain lain.
Penderitaan adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan individu
juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatu pristiwa yang
dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi
orang lain. Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.
2. Siksaan
Siksaan mungkin akan
di dapat karena ada nya sebuah penderitaan. Baik fisik ataupun jiwanya. Segala
tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis,
yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi,
balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu
untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan
dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan.
Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk
mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Arti
siksaan, siksaan berupa jasmani dan rohani bersifat psikis, kebimbangan,
kesepian, ketakutan.
Siksaan Yang Sifatnya
Psikis :
a. Kebimbangan.
memiliki arti tidak
dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih.
b. Kesepian.
merupakan rasa sepi
yang dia alami pada dirinya sendiri / jiwanya walaupun ia dalam lingkungan
orang ramai.
c. Ketakutan.
adalah sebuah sesuatu
yang tidak dinginkan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.
Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada tempatnya, maka disebut
sebagai phobia.
penyebab seseorang
merasakan ketakutan, antara lain:
i. Claustrophobia dan
agrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup.
ii. Gamang adalah rasa
takut akan tempat yang tinggi.
iii. Kegelapan adalah rasa
takut bila seseorang berada di tempat gelap.
iv. Kesakitan merupakan ketakutan
yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
v. Kegagalan ketakutan
dari seseotang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan
mengalami kegagalan.
3. Kekalutan Mental
Gejala-gejala
permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :
a. nampak pada jasmani
yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
b. nampak pada
kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah
marah.
c. Selalu iri hati dan
curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi
sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan
bunuh diri.
d. Komunikasi sosial
putus dan ada yang disorientasi social
e. Kepribadian yang
lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa
rendah diri, ( orang-orang melankolis)
Terjadinya konflik
sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan
lingkungan masyarakat.
Tahap – tahap
gangguan jiwa :
Gangguan kejiwaan
nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun
rohaninya. Usaha mempertahankan
diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya
salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi
persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan
perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau
memecahkan persoalan.
Kekalutan merupakan
titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan krisis ekonomi yang
berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa,
terutama gangguan kecemasan dipicu oleh faktor
psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam proses
pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah.
Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang
terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal
dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.
Faktor sosial atau
lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya,
kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak
mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena
gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular,
tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini
tidak berlaku secara absolut.
Sebab-sebab Timbulnya
Kekalutan Mental.
Kepribadian yang
lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
Terjadinya konflik
sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan
yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
Cara pematangan
bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan
sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional.
4. Frustasi
Frustasi adalah suatu
problem pribadi yang disebabkan oleh keinginan, harapan yang tidak atau gagal
diselesaikan, diperolehnya.Frustasi juga berarti suatu keadaan dimana suatu
kebutuhan tidak dapat terpenuhi atau tujuan yang tidak bisa tercapai, dengan
kata lain orang yang mengalami hambatan atau usahanya gagal mencapai tujuan.
5. Obsessi
Obsessi merupakan
pikiran yang bersifat terpaku (parsistent) dan senantiasa bcrulang kembali,
yang mcndcsakkan din ke taraf kesadaran individu dan timbulnya tidak dapat
diclakkan oleh individu yang bersangkutan. Merupakan pikiran yang tidak wajar
pula, seperti halnya phobia, disertai sikap emosional yang kuat. Obsessi dan
phobia biasanya merupakan alasan untuk bertindak secara kompulsif. Individu
yang ber sangkutan tahu betul sifat yang tidak wajar dalam sikapnya. Tetapi
perubahan juga tidak akan terjadi, meskipun orang berusaha menginsyaf kannya
melalui jalan dan ratio.
6. Kompulsif
Merupakan suatu
pcrbuatan yang didasari dan diketahui oleh individu yang bersangkutan, akan
tetapi seolah-olah dilakukannya di luar kekuasaannya, walaupun ia tahu
perbuatan itu tidak wajar atau tidak masuk akal.
Inilah sedikit penjelasan tentang manusia dan cinta, kasih sayang dan penderitaan. Sebagai makhluk sosial yang merupakan makhluk ciptaan Allah SWT, kita sebagai manusia harus saling tetap saling mencintai dan berbagi kasih untuk mencipatkan sebuah kehidupan yang serasi.