Manusia Dan Cinta



1. MANUSIA DAN CINTA KASIH

Pada artikel ini, kita membahas dan menjelaskan tentang manusia dan cinta kasih. Cinta kasih, kasih sayang, kemesraan, pemujaan, dan belas kasihan merupakan bagian hidup diri manusia. Bentuk-bentuk kehidupan yang dipenuhi rasa cinta kasih dan kasih sayang dapat membangkitkan kreativitas manusia. Untuk mengungkapkan rasa kasih sayang dan cinta kasih dapat melalui beberapa media. Melalui media bahasa, lahirlah seni sastra; dengan media garis, warna, dan bentiik, lahirlah seni rupa; dengan media nada, irama, dan suara, lahirlah seni musik, dan lain-lain.


A. Pengertian  Cinta Kasih

Cinta adalah  rasa sangat suka atau sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.
Cinta sama sekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut :

    a. Cinta bersifat manusiawi
    b. Cinta bersifat rohaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah
    c. Cinta menunjukkan perilaku member, sedangkan nafsu cenderung menuntut
    d. Cinta juga selalu menyatakan unsur – unsur dasar tertentu, yaitu :
        Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya

B. Berbagai Bentuk Cinta

Dalam buku “Seni Mencintai”, Erich Fromm (1983) mengartikan cinta sebagai sikap, suatu orientasi watak yang menentukan hubungan pribadi dengan dunia keseluruhan, bukan menuju satu “objek” cinta. Ta mengemukakan tentang macam-macam cinta, yaitu cinta persaudaraan, cinta keibuan, cinta erotis, cinta diri sendiri, dan cinta pada Allah SWT. Bersumber dari cinta-cinta tersebut, manusia memberikan kasih sayangnya kepada yang lain, terutama kepada sesama manusia dalam mewujudkan hubungan pnibadinya.


        1. Cinta Persaudaraan

       Cinta persaudaraan (agape dalam bahasa Yunani) diwujudkan manusia dalam tingkah laku atau perbuatannya. Cinta per saudaraan tidak mengenal adanya batas-batas manusia yang berdasarkan suku bangsa, bangsa, ataupun agama. Dalam cinta mi semua manusia sama, yaitu sebagai makhluk ciptaan Allah.

        Cinta persaudaraan pada umumnya melekat dengan sikap tanpa pamrih. Secara filosofis dibuatkan dengan jargon “cintailah sesamamu sepertiengkau mencintaidirimu sendiri”.

        2. Cinta Keibuan

       Kasih sayang yang bersumber pada cinta keibuan yang paling ash adalah yang terdapat pada seorang ibu terhadap anak kandungnya. Seorang ibu yang memperoleh benih anak dan suaminya tercinta akan memeliharanya secara hati-hati dan penuh kasih sayang. Setelah anak lahir melalui penderitaan yang hebat dan ibu, dirawat dan diasuhlah anak dengan penuh kasih sayang. Dalam proses pengasuhan itu terdapat serangkaian tugas yang harus dilakukan ibu, yaitu menyusui, merawat, menemani, memandikan, membelai, dan sebagainya. Bagi seorang ibu tidak ada harta yang paling berharga kecuali kehadiran anak, yang dianggap sebagai buah hati.


         3. Cinta Erotis

         Kasih sayang yang bersumber dan cinta erotis (sifat membirahikan), memang merupakan suatu yang sifatnya eksklusif sehingga sering memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal mi terjadi karena antara cinta dan nafsu dipersepsikan secara sama. Padahal jika dicermati secara seksama, keduanya memihiki pengertian yang berbeda bahkan bertolak belakang. Kasih sayang dalam cinta erotis merupakan kontak seksual yang ash dan yang ideal bersumber dan cinta. Kasih sayang erotis dapat menjadi perekat hubungan suami istri dalam membina hidup berkeluarga.

         4. Cinta Diri Sendiri
   
         Pada din individu, di samping harus mencintai sesama juga ada keharusan mencintai din sendiri (self love). Banyak orang menafsirkan bahwa cinta kepada din sendiri identik dengan & Jika hal mi yang terjadi maka cinta pada din sendiri int nilai negatif. Namun esensi mencintai din sendiri Incrigurus din sendiri sehingga kebutuhan jasmani dan rohaninya terpenuhi secara wajar. Setiap individu wajib niencintai dininya sendiri.

         5. Cinta pada Allah

        Cinta pada Allah merupakan perwujudan pengabdian manusia ketika hidup di dunia. Orang yang cinta pada Allah umumnya disebut religius atau taat beragama.

           Dr. Sarwito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3 unsur, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Ketertarikan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman adalah adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku untuk menunjukkan bahwa seseorang itu dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak lagi. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan seseorang yang dekat dengan kita. Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan perilaku saling bersentuhan maupun dengan ucapan atau kata-kata yang lebih mendalam.


2. MANUSIA DAN KEINDAHAN

      Manusia adalah makhluk ciptaan ALLAH swt yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis, dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan, dan kita pun bisa memilih perbuatan mana yang baik (positif) atau buruk (negatif) buat diri kita sendiri.

      Manusia adalah sesuatu yang indah, karena mereka menyukai  terhadap keindahan alam maupun terhadap keindahan seni. Keindahan alam adalah ‘keharmonisan yang menakjubkan dan hukum-hukum alam”, yang dibukakan untuk mereka yang mempunyai kemampuan untuk menerimanya. Sedangkan keindahan seni adalah keindahan buatan atau hasil ciptaan manusia, yaitu buatan seseorang (seniman) yang mempunyai bakat untuk menciptakan sesuatu yang indah, scbuah karya seni. Rata-rata manusia terhadap yang indah tentu mengambil sikap terpesona. Bahwasannya tidak scmua orang memuliki kepekaan keindahan itu memang benar, tetapi pada umumnya manusia mempunyai perasaan keindahan.

    Keindahan bersifat universal, artinya keindahan yang tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu, bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”.


Apa itu keindahan ?

      Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan (unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance) dan pertentangan (contrast).

       Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
           

Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi 3, yaitu :

     1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu yang baik dan  juga menyenangkan.

      2.Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.

      3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna.

Keindahan identik dengan kebenaran, keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran tidak indah.


Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :

       1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.

       2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan disampaikan dalam suatu tarian.

Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :

     1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya, yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam pikirannya sendiri. 

    2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya, yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.

    3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.

Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity) ada keselarasan (Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini biasanya disebut sebagai hukum keindahan

Hubungan Manusia dan Keindahan

     Dalam sebuah kehidupan yang berputar, Manusia dan keindahan memang tak bisa dipisahkan sehingga ktia perlu melestarikan bentuk dari keindahan yang telah dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya dapat menjadi bagian dari suatu kebudayaan yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologi, sosial, dan budaya. Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.

      Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan merupakan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan tersebut pada dasarnya adalah almiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu adalah wajar tidak berlebihan dan tidak kurang. Konsep keindahan itu sendiri sangatlah abstrak ia identik dengan kebenaran. Batas keindahan akan behenti pada pada sesuatu yang indah dan bukan pada keindahan itu sendiri. Keindahan mempunyai daya tarik yang  selalu bertambah,  sedangkan yang tidak ada unsur keindahanya tidak mempunyai daya tarik. Orang yang mempunyai konsep keindahan adalah orang yang mampu berimajinasi, rajin dan kreatif dalam menghubungkan benda satu dengan yang lainya. Dengan kata lain imajinasi merupakan proses menghubungkan suatu benda dengan benda lain sebagai objek imajinasi. Demikian pula kata indah diterapkan untuk persatuan orang-orang yang beriman, para nabi, orang yang menghargai kebenaran dalam agama, kata dan perbuatan serta orang –orang yang saleh merupakan persahabatan yang paling indah.

       Maka keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi orang itu sendiri yang melakukan interaksi.

Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia secara kodrati.
Ada beberapa alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:

1)      Tata nilai yang telah usang
2)      Kemerosotan Zaman
3)      Penderitaan Manusia
4)      Keagungan Tuhan

Perasan Keindahan dan Keserasian

        Manusia merupakan makhluk berpikir. juga merasa dan mengindera. Melalui panca indera manusia dapat merasakan sesuatu. Apabila manusia merasakan akan sesuatu itu menyenangkan atau menggembirakan dan sebagainya, timbul perasaan puas. Demikian juga terjadi, kepuasan timbul setelah seseorang melihat atau merasakan sesuatu yang indah. Rasa kepuasan itu lahir setelah perasaan keindahan yang ada pada setiap orang itu bangkit. Tiap-tiap orang memiliki pcrasaan keindahan. Keserasian yang lebih kita dengar artinya cocok, ata sesuai. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. Sebagian ahli pikir menjelaskan, bahwa keindahan pada dasamya adalah sejumlah kualitas / pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu hal.


3. Manusia dan Penderitaan

1. Apa itu penderitaan?

      Penderitaan mungkin biasa kita dengar dalam sebuah kehidupan. Penderitaan yang berasal  dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia dikatakan menderita apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain lain.

        Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat.  Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.

     Penderitaan adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.


2.  Siksaan

        Siksaan mungkin akan di dapat karena ada nya sebuah penderitaan. Baik fisik ataupun jiwanya. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu pemerintah. Arti siksaan, siksaan berupa jasmani dan rohani bersifat psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan.

Siksaan Yang Sifatnya Psikis :

a. Kebimbangan.
memiliki arti tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih.

b. Kesepian.
merupakan rasa sepi yang dia alami pada dirinya sendiri / jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.


c. Ketakutan.
adalah sebuah sesuatu yang tidak dinginkan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia.

penyebab seseorang merasakan ketakutan, antara lain:

i. Claustrophobia dan agrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup.

ii. Gamang adalah rasa takut akan tempat yang tinggi.

iii. Kegelapan adalah rasa takut bila seseorang berada di tempat gelap.

iv. Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.

v. Kegagalan ketakutan dari seseotang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.



3.   Kekalutan Mental

Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :

a. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.

b. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

c. Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.

d. Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi social

e. Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis)
Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan masyarakat.

Tahap – tahap gangguan jiwa :

Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya. Usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
 
      Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan krisis ekonomi yang berkepanjangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan dipicu oleh faktor psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah. Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.

       Faktor sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa, misalnya budaya, kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial baik, sehat tidak mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak tidak akan terkena gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak dapat menular, tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya. Namun hal ini tidak berlaku secara absolut.
Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan Mental.

      Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional.


4. Frustasi 

Frustasi adalah suatu problem pribadi yang disebabkan oleh keinginan, harapan yang tidak atau gagal diselesaikan, diperolehnya.Frustasi juga berarti suatu keadaan dimana suatu kebutuhan tidak dapat terpenuhi atau tujuan yang tidak bisa tercapai, dengan kata lain orang yang mengalami hambatan atau usahanya gagal mencapai tujuan.

5. Obsessi

Obsessi merupakan pikiran yang bersifat terpaku (parsistent) dan senantiasa bcrulang kembali, yang mcndcsakkan din ke taraf kesadaran individu dan timbulnya tidak dapat diclakkan oleh individu yang bersangkutan. Merupakan pikiran yang tidak wajar pula, seperti halnya phobia, disertai sikap emosional yang kuat. Obsessi dan phobia biasanya merupakan alasan untuk bertindak secara kompulsif. Individu yang ber sangkutan tahu betul sifat yang tidak wajar dalam sikapnya. Tetapi perubahan juga tidak akan terjadi, meskipun orang berusaha menginsyaf kannya melalui jalan dan ratio.

6. Kompulsif
Merupakan suatu pcrbuatan yang didasari dan diketahui oleh individu yang bersangkutan, akan tetapi seolah-olah dilakukannya di luar kekuasaannya, walaupun ia tahu perbuatan itu tidak wajar atau tidak masuk akal.

       Inilah sedikit penjelasan tentang manusia dan cinta, kasih sayang dan penderitaan. Sebagai makhluk sosial yang merupakan makhluk ciptaan Allah SWT, kita sebagai manusia harus saling tetap saling mencintai dan berbagi kasih untuk mencipatkan sebuah kehidupan yang serasi.

Followers

widget statistik

Powered By Blogger

.